Mengapa Rambut Rontok? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Rambut adalah salah satu bagian tubuh yang penting bagi penampilan dan kepercayaan diri. Namun, banyak orang mengalami masalah yang bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Apa sebenarnya penyebab ? Apakah ada cara untuk mencegah atau mengobatinya? Bagaimana cara merawat rambut agar tetap sehat dan kuat?

Apa Itu ?

Mengapa Rambut Rontok? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Mengapa Rambut Rontok? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Rambut rontok adalah kondisi di mana rambut mulai menipis atau jatuh dari kulit kepala atau bagian tubuh lainnya. Rambut rontok bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebabnya. Rambut rontok juga bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.

Rambut rontok adalah hal yang normal terjadi setiap hari. Menurut Mayo Clinic1, rata-rata orang kehilangan sekitar 50-100 helai rambut per hari. Namun, jika jumlah rambut yang rontok lebih banyak dari itu, atau jika kamu melihat bercak botak atau penipisan rambut di kepala, kamu mungkin mengalami kerontokan rambut yang abnormal.

Mengapa Rambut Rontok?

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan rambut rontok, mulai dari faktor genetik, hormonal, medis, hingga gaya hidup. Berikut adalah beberapa penyebab umum rambut rontok:

Keturunan

Penyebab paling umum dari rambut rontok adalah faktor keturunan atau genetik. Kondisi ini disebut juga dengan alopesia androgenetik atau kebotakan pola pria/wanita. Kondisi ini ditandai dengan penipisan rambut di bagian atas kepala yang terjadi secara bertahap seiring dengan usia. Pada pria, biasanya terlihat sebagai garis rambut yang surut di dahi atau bercak botak di bagian atas kepala. Pada wanita, biasanya terlihat sebagai melebarnya bagian tengah rambut di kepala.

Penyebab alopesia androgenetik adalah kombinasi antara faktor hormon androgen (hormon seks pria) dan faktor genetik yang diturunkan dari orang tua. Hormon androgen berperan dalam mengatur pertumbuhan dan siklus hidup rambut. Jika hormon androgen terlalu banyak atau sensitif terhadap rambut, maka bisa menyebabkan folikel rambut menyusut dan menghasilkan rambut yang lebih tipis dan pendek.

Stres

Stres adalah salah satu penyebab umum dari kerontokan rambut sementara. Stres bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan siklus pertumbuhan rambut. Ada dua jenis kerontokan rambut akibat stres, yaitu:

  • Telogen effluvium: kondisi di mana stres menyebabkan sebagian besar folikel rambut masuk ke fase istirahat (telogen) secara bersamaan. Hal ini menyebabkan banyak rambut jatuh saat disisir atau dicuci.
  • Alopesia areata: kondisi di mana stres menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut secara salah. Hal ini menyebabkan bercak-bercak botak yang berbentuk bulat di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya.

Penyakit

Beberapa penyakit tertentu juga bisa menyebabkan kerontokan rambut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan rambut rontok adalah:

  • Hipotiroidisme: kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk pertumbuhan rambut. Jika hormon tiroid kurang, maka bisa menyebabkan rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah rontok.
  • Anemia: kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk folikel rambut. Jika oksigen kurang, maka bisa menyebabkan rambut menjadi lemah dan rontok.
  • Lupus: kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh secara salah. Lupus bisa menyebabkan peradangan pada kulit kepala, yang bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan rambut rontok.
  • Diabetes: kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh tidak terkontrol. Diabetes bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf, yang bisa mengganggu aliran darah ke folikel rambut. Hal ini bisa menyebabkan rambut menjadi tipis dan rontok.

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan efek samping berupa kerontokan rambut. Beberapa contoh obat-obatan yang bisa menyebabkan rambut rontok adalah:

  • Kemoterapi: pengobatan untuk kanker yang menggunakan obat-obatan yang kuat untuk membunuh sel-sel kanker. Obat-obatan ini juga bisa membunuh sel-sel yang berbagi cepat, termasuk sel-sel rambut. Hal ini menyebabkan rambut jatuh dari seluruh tubuh secara drastis.
  • Obat antikoagulan: obat untuk mencegah pembekuan darah, seperti warfarin atau heparin. Obat-obatan ini bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan telogen effluvium.
  • Obat antitiroid: obat untuk mengobati hipertiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang terlalu banyak. Obat-obatan ini bisa menurunkan kadar hormon tiroid secara berlebihan dan menyebabkan hipotiroidisme, yang juga bisa menyebabkan rambut rontok.
  • Obat kontrasepsi: obat untuk mencegah kehamilan, seperti pil KB atau suntik KB. Obat-obatan ini mengandung hormon estrogen dan progestin, yang bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan alopesia androgenetik.

Gaya Hidup

Gaya hidup juga bisa mempengaruhi kesehatan dan kekuatan rambut. Beberapa faktor gaya hidup yang bisa menyebabkan rambut rontok adalah:

  • Pola makan yang tidak seimbang: pola makan yang tidak mengandung cukup protein, zat besi, vitamin, dan mineral bisa menyebabkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh folikel rambut untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini bisa menyebabkan rambut menjadi tipis dan rapuh.
  • Kebiasaan merokok: kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah, yang bisa mengurangi aliran darah ke folikel rambut. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan rambut terhambat dan mudah rontok.
  • Kebiasaan menata rambut: kebiasaan menata rambut dengan menggunakan alat panas, bahan kimia, atau menarik-narik rambut dengan kuat bisa menyebabkan stres mekanis pada folikel rambut. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada kutikula (lapisan luar) rambut, yang membuatnya menjadi kering, bercabang, dan patah.
  • Paparan sinar matahari: paparan sinar matahari yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan pada kulit kepala, yang bisa menyebabkan kulit kepala menjadi kering, meradang, dan terbakar. Hal ini bisa mengganggu kesehatan folikel rambut dan menyebabkan rambut rontok.

Apa Saja Gejala Rambut Rontok?

Gejala rambut rontok bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan jenisnya. Beberapa gejala umum yang bisa ditemukan adalah:

  • Rambut yang mudah rontok saat disisir, dicuci, atau ditarik.
  • Rambut yang menjadi tipis dan lemas di seluruh kepala atau di bagian tertentu.
  • Bercak-bercak botak yang berbentuk bulat atau tidak beraturan di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya.
  • Perubahan bentuk atau warna rambut, seperti menjadi kusam, kering, bercabang, atau beruban.
  • Gatal, kemerahan, iritasi, atau luka di kulit kepala.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Rambut Rontok?

Mengapa Rambut Rontok? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Mengapa Rambut Rontok? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Untuk mendiagnosis rambut rontok, dokter biasanya akan melakukan beberapa hal berikut:

  • Mengambil riwayat medis dan keluarga, untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menyebabkan rambut rontok, seperti penyakit, obat-obatan, stres, atau keturunan.
  • Melakukan pemeriksaan fisik, untuk melihat kondisi dan pola rambut rontok, serta mencari tanda-tanda penyakit lain yang bisa menyebabkan rambut rontok.
  • Melakukan tes laboratorium, untuk mengukur kadar hormon, zat besi, protein, dan nutrisi lain dalam darah, serta untuk mendeteksi adanya infeksi atau penyakit autoimun.
  • Melakukan tes kulit kepala, untuk mengambil sampel rambut atau kulit kepala untuk diperiksa di bawah mikroskop atau dengan tes genetik.

Bagaimana Cara Mengobati Rambut Rontok?

tergantung pada penyebab dan jenisnya. Beberapa pengobatan umum yang bisa dilakukan adalah:

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati rambut rontok adalah:

  • Minoxidil: obat topikal yang dioleskan ke kulit kepala dua kali sehari. Obat ini bekerja dengan merangsang pertumbuhan rambut baru dan memperpanjang siklus hidup rambut. Obat ini bisa digunakan oleh pria dan wanita dengan alopesia androgenetik atau telogen effluvium. Efek samping yang mungkin terjadi adalah iritasi kulit kepala, pertumbuhan rambut di wajah atau tubuh lainnya, atau peningkatan denyut jantung.
  • Finasteride: obat oral yang diminum sekali sehari. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi hormon androgen yang menyebabkan folikel rambut menyusut. Obat ini hanya bisa digunakan oleh pria dengan alopesia androgenetik. Efek samping yang mungkin terjadi adalah penurunan libido, disfungsi ereksi, atau ginekomastia (pembesaran payudara pada pria).
  • Spironolakton: obat oral yang diminum sekali atau dua kali sehari. Obat ini bekerja dengan menghambat efek hormon androgen pada folikel rambut. Obat ini bisa digunakan oleh wanita dengan alopesia androgenetik. Efek samping yang mungkin terjadi adalah peningkatan kadar kalium dalam darah, penurunan tekanan darah, atau gangguan menstruasi.
  • Kortikosteroid: obat antiinflamasi yang bisa diberikan dalam bentuk suntikan, pil, krim, atau salep. Obat ini bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang menyerang folikel rambut. Obat ini bisa digunakan untuk mengobati alopesia areata. Efek samping yang mungkin terjadi adalah peningkatan berat badan, osteoporosis (pengeroposan tulang), hipertensi (tekanan darah tinggi), atau infeksi.

Prosedur Medis

Beberapa prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mengobati rambut rontok adalah:

  • Transplantasi rambut: prosedur yang melibatkan pengambilan rambut dari bagian tubuh yang masih memiliki rambut sehat, seperti bagian belakang atau samping kepala, dan menempelkannya ke bagian kepala yang mengalami kebotakan. Prosedur ini bisa digunakan untuk mengobati alopesia androgenetik atau alopesia areata. Efek samping yang mungkin terjadi adalah infeksi, perdarahan, bekas luka, atau pertumbuhan rambut yang tidak alami.
  • Terapi cahaya: prosedur yang melibatkan penggunaan cahaya laser berintensitas rendah untuk merangsang pertumbuhan rambut. Prosedur ini bisa digunakan untuk mengobati alopesia androgenetik atau telogen effluvium. Efek samping yang mungkin terjadi adalah iritasi kulit kepala, kemerahan, atau nyeri.
  • Terapi plasma kaya trombosit (PRP): prosedur yang melibatkan pengambilan darah dari lengan pasien, memisahkan plasma (bagian cair dari darah) yang mengandung trombosit (sel darah yang berperan dalam penyembuhan luka), dan menyuntikkannya ke kulit kepala. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan faktor pertumbuhan ke folikel rambut. Prosedur ini bisa digunakan untuk mengobati alopesia androgenetik atau alopesia areata. Efek samping yang mungkin terjadi adalah infeksi, perdarahan, bekas luka, atau reaksi alergi.

Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi rambut rontok adalah:

  • Mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, yang mengandung cukup protein, zat besi, vitamin, dan mineral. Beberapa contoh makanan yang baik untuk rambut adalah telur, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Menghindari kebiasaan merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang, yang bisa merusak pembuluh darah dan folikel rambut.
  • Menghindari kebiasaan menata rambut dengan menggunakan alat panas, bahan kimia, atau menarik-narik rambut dengan kuat. Gunakan sisir atau sikat yang lembut dan bersih, serta gunakan produk perawatan rambut yang lembut dan sesuai dengan jenis rambut.
  • Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, yang bisa merusak kulit kepala dan rambut. Gunakan topi, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, olahraga, hobi, atau berkonsultasi dengan ahli psikologi. Stres bisa memicu kerontokan rambut sementara atau memperburuk kondisi rambut.

Bagaimana Cara Merawat Rambut Agar Tetap Sehat dan Indah?

Selain melakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup di atas, kamu juga bisa melakukan beberapa tips perawatan rambut berikut untuk menjaga kesehatan dan keindahan rambutmu:

  • Cuci rambut secara teratur dengan menggunakan sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambutmu. Jangan mencuci rambut terlalu sering atau terlalu jarang, karena bisa membuat kulit kepala menjadi kering atau berminyak. Juga jangan menggunakan air panas atau terlalu dingin saat mencuci rambut.
  • Keringkan rambut dengan cara menepuk-nepuknya dengan handuk lembut atau udara dingin dari pengering rambut. Jangan menggosok-gosok atau menarik-narik rambut saat mengeringkannya, karena bisa menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut.
  • Gunakan minyak atau serum rambut yang bisa membantu melembapkan, menghaluskan, dan melindungi rambut dari kerusakan. Pilih minyak atau serum rambut yang mengandung bahan-bahan alami, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak argan, atau minyak jojoba.
  • Potong rambut secara rutin untuk membuang bagian rambut yang bercabang, patah, atau rusak. Potong rambut setidaknya setiap 6-8 minggu, atau sesuai dengan kebutuhanmu. Pilih gaya rambut yang sesuai dengan bentuk wajah dan kepribadianmu, serta mudah untuk dirawat.
  • Lakukan perawatan rambut intensif secara berkala, seperti masker rambut, hair spa, atau creambath. Perawatan ini bisa membantu memberi nutrisi, kelembapan, dan kilau pada rambut. Kamu bisa melakukan perawatan ini di salon kecantikan atau di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti lidah buaya, madu, telur, atau yogurt.

Kesimpulan

Rambut rontok adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Rambut rontok bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keturunan, stres, penyakit, obat-obatan, atau gaya hidup. Rambut rontok bisa menimbulkan dampak negatif pada penampilan dan kepercayaan diri.

Untuk mengatasi rambut rontok, kamu bisa melakukan pengobatan yang sesuai dengan penyebab dan jenisnya. Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan adalah obat-obatan, prosedur medis, atau perubahan gaya hidup. Kamu juga bisa melakukan tips perawatan rambut yang bisa membantu menjaga kesehatan dan keindahan rambutmu.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari informasi tentang mengapa rambut rontok. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang rambut rontok, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis!

Tags: rambut rontok, , ,