Terong, Sayuran Ungu yang Bisa Bikin Kamu Kepo dengan Efek Sampingnya

kabarrcom

Updated on:

Halo, sobat Kabarr.com! Apa kabar? Semoga sehat dan ceria selalu ya. 😊

Kali ini, aku mau ngobrol-ngobrol tentang salah satu favoritku, yaitu . Kamu pasti sudah tahu dong, itu apa?

itu yang bentuknya bulat panjang atau bulat pendek, warnanya ungu atau putih, kulitnya licin, dan dagingnya lembut. Terong itu enak banget dimasak apa aja, mulai dari balado, sambal goreng, tumis, hingga rendang.

Terong itu juga banyak manfaatnya buat kesehatan, lho. Terong itu kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Terong juga rendah kalori, jadi cocok buat kamu yang lagi diet.

Tapi, tahukah kamu bahwa terong juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan? Iya, kamu nggak salah baca. Terong itu ternyata punya efek samping yang jarang diketahui orang.

Apa aja sih efek samping terong? Gimana cara menghindari atau mengatasinya? Dan apa aja tips memilih dan menyimpan terong yang baik dan benar?

Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui

terong sayuran ungu yang bisa bikin kamu kepo dengan efek sampingnya
Terong, Sayuran Ungu yang Bisa Bikin Kamu Kepo dengan Efek Sampingnya 2

Terong memang yang lezat dan sehat, tapi bukan berarti kamu bisa makan terong seenaknya tanpa memperhatikan efek sampingnya. Berikut adalah beberapa efek samping terong yang jarang diketahui:

1. Alergi

Terong termasuk dalam keluarga sayuran nightshade yang memiliki kaitan dengan risiko alergi. Sayuran nightshade adalah sayuran yang mengandung alkaloid, yaitu senyawa kimia yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Reaksi alergi terhadap terong biasanya muncul dalam bentuk gatal-gatal, batuk, sakit perut, muntah, atau diare. Reaksi alergi ini bisa ringan atau parah, tergantung pada tingkat sensitivitas dan jumlah terong yang dimakan.

Reaksi alergi parah akibat terong bisa berupa anafilaksis, yaitu kondisi yang mengancam jiwa karena menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan kesulitan bernapas. Jika kamu mengalami gejala ini setelah makan terong, segera hubungi dokter atau ambulans.

Cara menghindari atau mengatasi alergi terhadap terong adalah dengan menghindari makan terong atau produk yang mengandung terong. Jika kamu tidak yakin apakah kamu alergi terhadap terong atau tidak, kamu bisa melakukan tes alergi di dokter atau klinik.

2. Batu Ginjal

Terong juga mengandung oksalat, yaitu senyawa kimia yang bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal. Batu ginjal adalah kondisi di mana ada endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal.

Batu ginjal bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat di pinggang, perut, atau punggung bawah. Batu ginjal juga bisa menyebabkan darah dalam urine, infeksi saluran kemih, atau kerusakan ginjal.

Cara menghindari atau mengatasi batu ginjal akibat terong adalah dengan membatasi konsumsi terong atau produk yang mengandung terong. Kamu juga harus minum air putih yang cukup untuk membantu melarutkan oksalat di dalam tubuh.

Jika kamu sudah memiliki riwayat batu ginjal atau memiliki faktor risiko lain seperti dehidrasi, obesitas, atau penyakit metabolik, kamu harus lebih berhati-hati dalam makan terong. Kamu juga harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

3. Kekurangan Zat Besi

Terong juga mengandung polifenol, yaitu senyawa kimia yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Polifenol bisa bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel dan peradangan di dalam tubuh.

Namun, polifenol juga bisa menghambat penyerapan zat besi di dalam usus. Zat besi adalah mineral yang penting untuk membentuk sel darah merah dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah berkurang. Anemia bisa menyebabkan gejala seperti lemas, pucat, sesak napas, atau pusing.

Cara menghindari atau mengatasi kekurangan zat besi akibat terong adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, hati, telur, bayam, atau kacang-kacangan. Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter.

Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan penyerapan zat besi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, kiwi, paprika, atau brokoli. Vitamin C bisa membantu mengubah zat besi yang sulit diserap menjadi zat besi yang mudah diserap.

4. Keracunan Solanin

Terong juga mengandung solanin, yaitu senyawa kimia yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tanaman terhadap serangan hama atau penyakit. Solanin biasanya terdapat pada bagian hijau dari terong, seperti batang, daun, atau kulit.

Solanin bisa beracun bagi manusia jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Solanin bisa menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, kram otot, atau kejang.

Cara menghindari atau mengatasi keracunan solanin akibat terong adalah dengan memilih terong yang masih segar dan tidak berwarna hijau. Kamu juga harus membuang bagian hijau dari terong sebelum memasaknya.

Selain itu, kamu juga harus memasak terong dengan benar dan matang. Memasak terong bisa membantu mengurangi kadar solanin di dalamnya. Kamu juga harus menghindari makan terong mentah atau setengah matang.

Tips Memilih dan Menyimpan Terong yang Baik dan Benar

Setelah mengetahui efek samping terong yang jarang diketahui, kamu pasti jadi lebih waspada dalam mengonsumsi terong. Tapi, jangan khawatir. Kamu masih bisa menikmati terong dengan aman dan sehat asalkan kamu tahu cara memilih dan menyimpannya dengan baik dan benar.

Berikut adalah beberapa tips memilih dan menyimpan terong yang baik dan benar:

Tips Memilih Terong

  • Pilih terong yang masih segar dan utuh. Hindari terong yang sudah layu, lembek, berlubang, atau berjamur.
  • Pilih terong yang berwarna ungu gelap atau putih bersih. Hindari terong yang berwarna hijau atau cokelat.
  • Pilih terong yang berukuran sedang atau kecil. Hindari terong yang berukuran besar atau panjang.
  • Pilih terong yang memiliki kulit licin dan mengkilap. Hindari terong yang memiliki kulit kusam atau keriput.
  • Pilih terong yang memiliki tangkai hijau dan kencang. Hindari terong yang memiliki tangkai cokelat atau lepas.
  • Pilih terong yang memiliki daging padat dan renyah. Hindari terong yang memiliki daging lunak atau berair.
  • Pilih terong yang memiliki biji kecil dan sedikit. Hindari terong yang memiliki biji besar dan banyak.

Tips Menyimpan Terong

  • Simpan terong di tempat sejuk dan kering. Hindari menyimpan terong di tempat panas atau lembab.
  • Simpan terong di dalam kantung plastik atau wadah tertutup. Hindari menyimpan terong tanpa pembungkus atau wadah.
  • Simpan terong di luar kulkas jika ingin dikonsumsi dalam waktu dekat. Hindari menyimpan terong di luar kulkas
  • jika ingin dikonsumsi dalam waktu dekat. Hindari menyimpan terong di luar kulkas terlalu lama karena bisa mempercepat proses pembusukan.
  • Simpan terong di dalam kulkas jika ingin dikonsumsi dalam waktu lama. Hindari menyimpan terong di dalam kulkas tanpa suhu atau kelembaban yang sesuai karena bisa mengubah tekstur dan rasa terong.
  • Simpan terong di bagian sayur atau buah dari kulkas. Hindari menyimpan terong di bagian daging atau susu dari kulkas karena bisa menimbulkan bau atau rasa yang tidak enak.
  • Simpan terong dalam keadaan utuh atau potong sesuai kebutuhan. Hindari menyimpan terong dalam keadaan terlalu besar atau terlalu kecil karena bisa mempengaruhi kualitas dan kesegaran terong.

Penutup

Demikianlah tips memilih dan menyimpan terong yang baik dan benar. Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa menikmati terong dengan aman dan sehat.

Terong memang sayuran yang lezat dan sehat, tapi juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan jika tidak dikonsumsi dengan bijak. Oleh karena itu, kamu harus tahu efek samping terong yang jarang diketahui dan cara menghindari atau mengatasinya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang terong. Jika kamu punya pengalaman atau pendapat tentang terong, silakan tulis di kolom komentar ya.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis. Semoga kamu selalu sehat dan ceria. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 😊