Halo, teman-teman pembaca yang budiman. Kali ini kita akan membahas tentang usaha Polri menyiram jalan dengan kendaraan water cannon dalam mengurangi polusi di Jakarta. Apakah tindakan ini efektif dan bermanfaat? Atau malah sia-sia dan menimbulkan kritik?
Polusi udara di Jakarta memang sudah menjadi masalah yang serius dan mengkhawatirkan. Menurut data dari IQAir, Jakarta berada di peringkat ke-11 kota dengan polusi udara terburuk di dunia pada tahun 2020. Faktor-faktor yang menyebabkan polusi udara di Jakarta antara lain adalah emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah, aktivitas industri, dan kebakaran hutan.
Untuk mengatasi polusi udara ini, Polda Metro Jaya mengerahkan empat unit kendaraan water cannon untuk melakukan penyemprotan jalan protokol pada Rabu, 23 Agustus 2023. Penyemprotan ini dilakukan di sekitaran area Jalan Merdeka Barat Monas, Jalan Jenderal Sudirman sampai dengan Patung Pemuda Membangun Senayan.
Tujuan dari penyemprotan ini adalah untuk membersihkan debu-debu yang bertebaran di jalanan akibat polusi udara. Selain itu, penyemprotan ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian Polri terhadap lingkungan. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang juga melakukan penanaman 100 ribu pohon secara serentak di seluruh Indonesia.
Apa Pendapat Para Ahli?
Namun, apakah penyemprotan jalan dengan water cannon ini benar-benar efektif dalam mengurangi polusi udara? Menurut beberapa ahli, tindakan ini tidak cukup signifikan dalam menyelesaikan masalah polusi udara. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang penyemprotan jalan dengan water cannon:
Dr. Agus Dwi Susanto, pakar lingkungan hidup dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa penyemprotan jalan dengan water cannon hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah polusi udara. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pengendalian sumber emisi, seperti kendaraan bermotor dan industri. Ia juga mengkritik penggunaan air bersih untuk penyemprotan jalan, yang dinilai sebagai pemborosan sumber daya alam.
Dr. Budi Haryanto, pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa penyemprotan jalan dengan water cannon tidak efektif dalam mengurangi partikel halus PM2.5, yang merupakan salah satu indikator polusi udara. Ia menjelaskan bahwa partikel halus PM2.5 memiliki ukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikrometer atau seperempat dari ketebalan rambut manusia. Oleh karena itu, partikel halus PM2.5 tidak mudah terjebak oleh air dan tetap bisa terhirup oleh manusia. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pengendalian sumber emisi dan peningkatan kualitas bahan bakar kendaraan bermotor.
Dr. Heru Widodo, pakar meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan bahwa penyemprotan jalan dengan water cannon tidak efektif dalam mengurangi polusi udara karena faktor cuaca dan iklim. Ia menjelaskan bahwa saat ini Jakarta sedang memasuki musim kemarau yang panjang dan kering, sehingga tidak ada hujan yang bisa membersihkan udara dari debu-debu. Selain itu, angin yang bertiup juga lemah dan tidak bisa membawa partikel-partikel polutan keluar dari Jakarta. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pengendalian sumber emisi dan melakukan modifikasi cuaca dengan cara menyemaikan garam ke awan untuk memicu hujan buatan.
Apa Reaksi Netizen?
Tidak hanya para ahli, netizen juga banyak yang memberikan reaksi terhadap penyemprotan jalan dengan water cannon oleh Polri. Sebagian netizen mengapresiasi tindakan Polri sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Namun, sebagian besar netizen justru mengejek dan mencibir tindakan Polri sebagai tindakan yang sia-sia dan tidak efektif. Berikut adalah beberapa contoh reaksi netizen di media sosial:
- @Mythicalforest: “Polisi menyiram jalan dengan water cannon untuk mengurangi polusi udara? Ini bukan solusi, tapi polusi! Air bersih yang dibuang-buang, sementara banyak daerah yang kekurangan air. Apa tidak ada cara yang lebih bijak dan cerdas?”
- @RizkyAditya: “Terima kasih Polri sudah peduli dengan lingkungan. Semoga penyemprotan jalan dengan water cannon ini bisa membantu mengurangi polusi udara di Jakarta. Semoga juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan.”
- @DewiSartika: “Penyemprotan jalan dengan water cannon oleh Polri ini lucu banget sih. Apa mereka pikir debu-debu itu bisa hilang begitu saja? Padahal debu-debu itu cuma terbang ke udara lagi dan menambah polusi udara. Mendingan pakai sapu atau alat penyedot debu aja.”
- @RickyPratama: “Polisi menyiram jalan dengan water cannon untuk mengurangi polusi udara? Ini bukan April Mop kan? Ini beneran serius? Gak malu apa sama negara lain yang sudah punya teknologi canggih untuk mengatasi polusi udara? Ini mah cuma buang-buang waktu, tenaga, dan uang saja.”
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa usaha Polri menyiram jalan dengan kendaraan water cannon dalam mengurangi polusi udara di Jakarta tidak efektif dan bermanfaat. Tindakan ini hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah polusi udara. Selain itu, tindakan ini juga menimbulkan kritik dan cibiran dari banyak pihak, baik dari para ahli maupun dari netizen.
Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam mengatasi polusi udara di Jakarta. Solusi yang perlu dilakukan antara lain adalah pengendalian sumber emisi, peningkatan kualitas bahan bakar kendaraan bermotor, penanaman pohon, modifikasi cuaca, dan penegakan hukum terhadap pelanggar lingkungan.
Demikian artikel kali ini tentang usaha Polri menyiram jalan dengan kendaraan water cannon dalam mengurangi polusi udara di Jakarta. Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu semua. Jika kamu punya pendapat atau saran tentang topik ini, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.